Yayasan al-Binaa al-Mustaqbal Bekasi dalam kunjungannya melakukan studi banding (Jalsah) dengan Yayasan Bina’ al-Mujtama’ dan Ma’had Aliy al-Aimmah pada Rabu, 30 Shafar 1443 H yang bertepatan dengan 6 Oktober 2021 M. Kunjungan tersebut dihadiri oleh sepuluh orang, diantaranya Ketua PULDAPII sekaligus mudir pondok pesantren al-Binaa Bekasi, KH. Ajengan Aslam Muhsin, Lc serta dua masyaikh, beliau adalah Syaikh Abu Ziyad Husain dari Yaman dan Syaikh Mustofa Ibrahim dari Kaenya.
Jalsah pertama, meliputi struktur organisasi pondok pesantren al-Umm, legalitas, manajemen, hingga metode branding. Setelah pemaparan oleh Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. selesai , disambung oleh KH. Ajengan Aslam Muhsin, Lc. menanggapi terkait keperluan dan tujuan al-Binaa. Jalsah pertama selesai pada saat sholat ashar yang membahas lebih detail dan dialog terkait perkembangan dan kurikulum Ma’had. Pemaparan tersebut di presentasikan oleh Ustadz Abu Sholih, Ustadz Fachri, dan Ustadz Syaifullah al-Haafiz dari Ma’had Aliy al-Aimmah, sedangkan dari al-Binaa di wakili oleh Syaikh Abu Ziyad, Syaikh Musthofa dan bagian legal. Dialog berlangsung cukup hangat dan dilanjutkan dengan menyimak nahwu dari nol santri Ma’had, ditutup dengan mengunjungi maktabah.
Sesi pertama Jalsah tersebut dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren al-Umm dan Mudir Ma’had Aliy al-Aimmah Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. setelah jalsah selesai, Alhamdulillah, KH. Ajengan Aslam Muhsin, Lc., berkenan memberikan muhadhoroh singkat bertema ”ma’a ash-shalihin” yang artinya bersama Orang-orang yang sholih. Muhadhoroh diselenggarakan di Masjid Jami’ al-Umm, pada pukul 17:40 WIB atau ba’da maghrib. Dalam Muhadhoroh nya Beliau memaparkan banyak faedah tentang ma’a ash-shalihin.
Beliau berkata,”Jadilah bersama orang sholih, walau ada keterbatasan, Allah Maha Pengasih. teruslah istiqomah, secara jujur dan istiqomah bersama orang sholih ”
Serta Beliau menyampaikan hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yg artinya “orang yang berteman dengan orang sholih seperti orang yang berteman dengan orang yang menjual minyak wangi.”
Kemudian Beliau mengutip perkataan Imam Asy-Syafi’i “uhibbu ashalihin wa lastu minhum” “aku mencintai orang-orang sholeh meskipun aku bukan termasuk di antara mereka”. Dan juga Imam an-Nawawi “jika tidak bisa menangis maka belajarlah menangis.” Beliau juga mendapat prinsip dari al-Umm bahwa perjalanan hidup ada standardnya. Alhamdulillah, hampir seluruh santri telah mencatat dan mendengarkan dengan khidmat apa yang disampaikan oleh beliau. Di akhir muhadhoroh-nya, Beliau menutup dengan kutipan ”bahwa Allah memberi kemudahan bagi kita.”
Semoga para santri mendapat ilmu yg berkah dari Beliau, Aamiin. Dengan demikian, berakhirlah jalsah serta muhadhoroh dari KH. Ajengan Aslam Muhsin, Lc. tepatnya pada pukul 18:42 WIB, dan dilanjutkan rihlah di hari esok yang bertempat di Jempinang, Pasuruan.(ivander-red)